SAM dan SA “Gadis Cantik Yang Jadi Rebutan Namun Tersisih”

NEWS - Jumat, 15 November 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Tokoh Masyarakat SAM Napsin Rahim (tengah)

GARUDA DAILY – Tokoh Masyarakat Semidang Alas Maras (SAM) Napsin Rahim menyebutkan SAM seperti gadis cantik yang diperebutkan namun tersisihkan. Ungkapan ini menggambarkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Seluma yang saat ini dipimpin Bundra Jaya-Suparto.

Ada dua hal yang menjadi sebab kekecewaannya terhadap pemerintahan Bundra-Suparto. Yakni persoalan tapal batas dan anggaran pembangunan yang dinilai minim masuk ke SAM ataupun Semidang Alas (SA).

“Sampai saat ini wilayah tapal batas dengan Kabupaten Bengkulu Selatan tidak mengacu dengan Undang-Undang 2003 tentang batas eks kewedanan,” kata Napsin, Jumat, 15 November 2019.

Kemudian terkait alokasi APBD Seluma ke SAM dan SA yang menurutnya tidak berpihak.

“APBD Kabupaten Seluma hampir tiap tahun tidak berpihak pada kami. Contoh usul rehab jalan dari Jambat Akar ke Pino Raya yang tidak pernah dikabulkan,” keluh Napsin.

Baca juga Pagar Makan Tanaman, Suami Gerebek Istri Selingkuh Dengan Teman Sendiri

Padahal, lanjutnya, SAM dan SA adalah dua kecamatan terbesar di Kabupaten Seluma.

“Aturan logikanya di samping kami kecamatan terbesar, kami adalah wilayah perbatasan yang harus jadi pusat perhatian,” ujar Napsin.

Lebih lanjut ia menegaskan, jika Pemkab Seluma tidak mampu mengurusi dua kecamatan ini, biar masyarakat menentukan nasibnya sendiri.

“Kami warga Maras saat ini jelas merasa kecewa terhadap Kepala Daerah Kabupaten Seluma. Kalau tidak mampu bilang saja, biar kami bisa menentukan sikap sendiri. Karena saat ini kami berpikir, kami adalah gadis cantik yang jadi rebutan, tapi kami jadi gadis yang tersisih,” demikian Napsin.

Penulis: Septo Adinara

BACA LAINNYA


Leave a comment