Permukiman warga terendam banjir, Ketua RT: belum ada bantuan dari pemerintah

NEWS - Kamis, 13 Desember 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

Posted on 13/12/2018

GARUDA DAILY – Hampir sepekan diguyur hujan deras, kawasan Kelurahan Sukamerindu, Tanjung Jaya, Sawah Lebar Baru dan sekitarnya dilanda banjir, warga butuh bantuan pasokan makanan dan berharap respon cepat pemerintah, khususnya Pemkot Bengkulu.

Ketua RT 09 RW 02 Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Erawati meminta Pemkot untuk segera bertindak, melihat permukiman warganya sudah terendam banjir, yang mengakibatkan mereka tidak bisa memasak untuk makan sehari-hari.

Hingga saat ini, sebutnya, belum ada bantuan sedikit pun dari pihak pemerintah ataupun swasta. Karenanya ia bersama warga yang menjadi korban banjir berinisiatif untuk membuat posko bantuan banjir, dengan harapan adanya sang dermawan yang mau membantu kebutuhan warga.

“Kalau untuk penyakit belum ada yang menjangkit warga, tapi untuk makan warga sekarang ini tidak ada. Harapannya, untuk bantuan dari pemerintah tolong dipercepat, jangan menunggu tiga atau empat hari, seperti saat ini, mau masak tidak bisa, terkhusus untuk warga sendiri ke depannya kalau mau membuat rumah harus tinggi,” katanya.

Baca Banjir Setinggi Dada, Warga Harap Respon Cepat Pemerintah

Di sisi lain diceritakan Rasiana, juga warga RT 09, yang merupakan kawasan terparah terendam banjir, daerah tempat tinggalnya diguyur hujan sejak Maghrib kemarin, sejak itulah air mulai masuk ke dalam rumah hingga setinggi dada orang dewasa.

Akibat banjir setinggi ini, ia mengeluhkan rumahnya tak bisa dihuni untuk sementara waktu, barang-barang yang ada di dalam rumah tak bisa diselamatkan lagi, hingga untuk memasak pun sudah tidak bisa lagi.

“Tadi malam air naik cepat, biasanya kalau hujan itu cepat sekali naik airnya, jadi kami sudah tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang kami, sudah jam 11 jam 12 malam, baru bisa naikkan barang ke belakang, bahkan di belakangpun juga sedikit lagi kena banjir,” ujar Rasiana, Kamis 13 Desember 2018.

Selama ini, sambungnya, meski hujan deras mengguyur kawasan ini tidak pernah mengalami banjir sampai separah ini, banjir kali ini merupakan banjir terparah dari sebelum-sebelumnya.

“Kami minta tolong ke pemerintah bagaimana solusi terkait banjir yang sedang melanda tempat kami ini, ataukah gorong-gorong yang ada di sana dibuka, karena air yang merendam rumah kami ini sulit sekali surutnya, dua hari atau 3 hari kemudian barulah surut. Rumah sudah terendam, lemari-lemari sudah pasti rusak dan barang-barang elektronik lainnya,” ungkapnya. [Nd3]

BACA LAINNYA


Leave a comment