GARUDA DAILY – Pengungkapan kasus dugaan korupsi (mark up) pembangunan gedung/kantor Bank Bengkulu cabang Tais masih berjalan. Hal ini disampaikan mantan Kasi Pidsus Kejari Seluma Sindu Utomo saat serah terima jabatan dan pisah sambut beberapa waktu lalu (Rabu, 23 September 2020).

Untuk diketahui, Sindu yang sudah dua tahun bertugas di Seluma hijrah Kejaksaan Surian, Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan jabatan baru sebagai Kasi Pidum (Pidana Umum). Posisinya di Kejari Seluma dipegang oleh Ahmadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Intel Kejaksaan Balangan, Kalimantan Selatan.

“Saya pamit untuk bertugas ke Kalteng. Kita sudah laksanakan serah terima jabatan dan pisah sambut. Ke depan Kasi Pidsus dijabat oleh Ahmadi, dan penyelesaian pekerjaan dipegang oleh Kasi Pidsus yang baru,” kata Sindu.

Selain penyidikan kasus Bank Bengkulu, Sindu juga menyebutkan beberapa kegiatan pengungkapan kasus yang masih berjalan. Seperti dugaan penyimpangan pengelolaan Dana Desa Padang Genting tahun 2018. Sedangkan untuk penyelidikan ada beberapa kegiatan, antara lain rehab kantor Diknas Seluma, tukar guling aset di Pasar Sembayat, serta dugaan penyimpangan dan manipulasi tunjangan perumahan dan tunjangan trasportasi DPRD Seluma.

“Untuk kegiatan ini nantinya akan dilanjutkan Kasi Pidsus yang baru,” ungkap Sindu.

Menanggapi hal tersebut, Ahmadi menegaskan kesiapannya melanjutkan perkara yang belum tuntas itu.

“Semua akan kita pelajari, kita akan lanjutkan semua perkara tersebut. Kita juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengusut tuntas semua perkara tersebut,” tegas Ahmadi.

Baca juga Kejari Kantongi Nama Tersangka Kasus Korupsi Bank Bengkulu

Sekadar mengingatkan, setelah statusnya ditingkatkan menjadi penyidikan, pada Februari lalu Kejari Seluma mengaku telah mengantongi nama-nama yang bakal ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Bank Bengkulu cabang Tais tahun 2015.

“Untuk kasus Bank Bengkulu sudah sebentar lagi ditetapkan tersangka, nanti kita kasih tahu. Nama sudah dikantongi,” kata Kajari Seluma M Ali Akbar waktu itu.

Namun, hingga September nama-nama tersangka belum juga diumumkan.

Penulis: Yedi Kustanto