Pengelola Hotel di Seluma Tolak Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri

NEWS - Selasa, 2 Juni 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

RSUD Tais

GARUDA DAILY – Sebanyak tujuh tenaga kesehatan RSUD Tais berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena kontak dengan pasien yang dinyatakan reaktif Covid-19, berdasarkan hasil rapid test. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka ketujuh tenaga kesehatan tersebut melakukan isolasi mandiri.

Direktur RSUD Tais Wiwin Herwini menjelaskan, ketujuh tenaga kesehatan ini tidak memiliki gejala, namun terjadi kontak dengan pasien reaktif.

“Mereka bukan ada gejala, karena terpapar dengan pasien reaktif, agar tidak menyebarkan virus selama 14 hari ke depan, kita lakukan isolasi mandiri,” ungkapnya.

Namun ditemukan problem, pasalnya, tempat isolasi mandiri yang disediakan Pemkab Seluma, yakni eks kantor diklat di Kelurahan Bunga Mas tidak lah memadai untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. Opsi lain, hotel, namun sayang, mendapat penolakan dari salah satu pengelola hotel yang menjadi tujuan tempat isolasi mandiri.

Mengenai tempat isolasi mandiri ini, pihak RSUD sudah melaporkan ke Tim Gugus Tugas Covid-19 Seluma.

“Mungkin kami selesaikan dengan cara kami sendiri terlebih dahulu untuk isolasi ketujuh tenaga kesehatan. Memang sempat masuk ke hotel, namun dikeluarkan lagi oleh manajemen hotel,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Seluma Rudi Sawalludin meminta pihak rumah sakit mencari solusi lain terlebih dahulu.

“Kita kumpulkan dulu PPTK dan Direktur RSUD, kita carikan solusi. Untuk sementara ini diisolasi ke balai diklat dan kita minta tolong RSUD bawa tempat tidur terlebih dahulu,” kata Rudi.

Diakuinya bahwa fasilitas yang tersedia di eks diklat belum lah memadai.

“Kalau tidak carikan atau gunakan anggaran yang ada dulu untuk membeli fasilitas, nanti baru kita hitung dan kembalikan, sehingga nanti kita minta tidak ada hambatan lagi pencairan yang urgen seperti ini,” imbuhnya.

Adapun ketujuh tenaga kesehatan yang melakukan isolasi mandiri adalah satu orang dari bagian screening, dua orang dokter internship, tiga orang ners IGD, dan satu bidan di IGD.

Penulis: Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment