Kader Muda Muhammadiyah ke Dempo Xler: jangan pakai bahasa satire

POLITIK - Jumat, 25 Oktober 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Pengurus DPW PAN Provinsi Bengkulu Dempo Xler (kiri) dan Pengurus PWPM Bengkulu Evi Kusnandar (kanan)

GARUDA DAILY – Kader Muda Muhammadiyah Evi Kusnandar mengingatkan anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari PAN Dempo Xler, untuk tidak memperkeruh masalah terkait beredarnya surat dukungan bernuansa politis terkait Pilgub Bengkulu 2020, dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu ke Gubernur Rohidin Mersyah yang ditujukan ke Ketua Umum PAN.

Baca Beredar di Medsos Dukungan Muhammadiyah ke Rohidin, ini kata Dempo

Kepada Dempo, yang juga Pengurus DPW PAN Provinsi Bengkulu, Nandar meminta agar jangan memakai bahasa satire (sindiran) yang terkesan ingin menyudutkan organisasi Muhammadiyah. Ditegaskannya, Muhammadiyah bukan organisasi kemarin sore.

“Ada pengurus PAN yang mempertanyakan KTA Rohidin, seolah-olah Muhammadiyah ini organisasi kemarin sore, Rohidin jelas kader Muhammadiyah, beliau mantan Ketua PDM Bengkulu Selatan, saat ini Rohidin juga menjabat Wakil Ketua PWM, untuk menjadi unsur pimpinan di Muhammadiyah wajib punya NBM (Nomor Baku Muhammadiyah) dan NBM itu tertera di KTA, jadi clear. Saya minta jangan nambah-nambah masalah kecuali yang ngomong itu tidak paham masalah,” tegas Nandar.

Lebih lanjut Evi pun menyayangkan surat tersebut sampai beredar ke publik karena menyangkut hubungan baik Muhammadiyah dan PAN.

“Pertama kalau surat itu benar, saya melihat dalam kerangka politik kebangsaan PAN dan PWM gagal menjaga hubungan emosional, seharunsya PAN sebagai partai yang dilahirkan dari rahim Muhammadiyah hal-hal seperti itu harus dijaga agar hubungan PAN dan Muhammadiyah tetap harmonis,” kata Nandar, yang juga Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Bengkulu ini, Jumat, 25 Oktober 2019.

Beredarnya surat tersebut ke media sosial, menurut Nandar, sangat menggangu mazhab politik kebangsaan yang dianut segenap warga Muhammadiyah, karena sejak awal Muhammadiyah memegang teguh prinsip politik tingkat tinggi (high politic). Ia menduga tidak mungkin surat tersebut beredar luas ke publik kalau bukan bersumber dari pihak-pihak yang ingin menjatuhkan marwah Muhammadiyah.

“Jadi logikanya begini, itukan surat sifatnya rahasia yang dikeluarkan PWM ditujukan kepada DPP PAN, terus beredar ke masyarakat, sekarang kalau saya balik tanya siapa yang menyebarluaskan? Kalau Muhammadiyah saya kira tidak mungkin. Jadi Saya menyimpulkan kedua belah pihak gagal menjamin kenyamanan hubungan emosional antara PAN secara keorganisasian dan Muhammadiyah secara keorganisasian, jadi penyebarnya harus bertanggungjawab,” ujar Nandar.

Kedua yang tidak kalah penting, sambung Nandar, PWM terlalu ceroboh dan gegabah karena surat yang bersifat rahasia organisasi itu bisa beredar luas di tengah publik.

“PWM harus mampu menjelaskan, kasih klarifikasi ke masyarakat karena ini menyangkut marwah keluarga besar Muhammadiyah, ini kegagalan teknis dalam mengelola organisasi, saya tidak mempersoalkan konten surat tapi cara yang dilakukan pengurus PWM tidak benar,” kata Evi.

Nandar kemudian meminta PP Muhammadiyah melakukan evaluasi terhadap kepengurusan PWM Bengkulu.

“PP Muhammadiyah harus evaluasi, saya kira hal-hal seperti ini sangat menjatuhkan harkat dan martabat Muhammadiyah terutama di Bengkulu. Saya yakin Gubernur Rohidin selaku kader Muhammadiyah juga tidak setuju dengan cara-cara seperti ini,” pungkasnya.

Lihat video Senja di Bumi Rafflesia Ku:

Sebelumnya, beredar luas di media sosial surat yang intinya mendukung pencalonan Rohidin pada Pilgub Bengkulu 2020, yang kemudian memunculkan beragam reaksi dari berbagai pihak, termasuk Dempo.

Dempo sendiri saat dimintai tanggapan mengenai hal ini mengaku, juga mengetahui surat itu dari medsos. Menurutnya hal ini merupakan persoalan internal kedua organisasi Muhammadiyah tersebut.

“Memang saya baru baca di medsos, PWM Muhammadiyah dan Aisyiyah mengirim surat ke DPP PAN, intinya meminta untuk mengusung Rohidin. Pertama, inikan hak internal mereka sebagai ormas, saya tidak bisa ikut campur. Kaitannya dengan PAN, Muhammadiyah itu orang tua PAN, PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, PAN lahir dari kader Muhammadiyah, kita hormati itu, apapun alasannya inikan bagus untuk Rohidin,” tutur Dempo, Kamis, 24 Oktober 2019.

Lanjut Dempo, akan lebih baik jika Rohidin tidak hanya didukung organisasi Muhammadiyah saja, tapi organisasi lainnya.

“Kalau memang Rohidin didukung oleh beberapa ormas bagus juga dong, misalnya ada NU, Walubi juga, artinya jangan cuma Muhammadiyah,” lanjut Dempo.

Saat ditanya apakah Rohidin benar merupakan warga Muhammadiyah? “Saya belum pernah lihat KTA beliau, mungkin dia punya hubungan khusus lah dengan Muhammadiyah,” pungkasnya.

Pernyataan terakhir Dempo inilah yang mendapat tanggapan Kader Muda Muhammadiyah. (Red)

BACA LAINNYA


Leave a comment