GARUDA DAILY – Seorang honorer di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu inisial NR (20) mengaku menjadi korban pelecehan seksual dan telah melapor terduga pelaku ke Polres Bengkulu Tengah.

Terduga pelaku pelecehan seksual tersebut adalah atasannya sendiri inisial HC yang merupakan salah satu kepala bidang di DPMPTSP.

Menurut pengakuan NR, dirinya dilecehkan saat menghadap HC di ruangannya guna menandatangani pencairan gaji. Saat diminta tanda tangan berkas, HC tiba-tiba memegang tangan dan bagian sensitifnya.

“Karena diminta untuk tanda tangan, akhirnya saya ke ruangannya tapi di sana dia malah memegang area sensitif saya,” ungkapnya Minggu, 29 Agustus 2021.

Seusainya, pelaku meminta korban tidak memberi tahu siapapun sembari memasukkan uang Rp 50 ribu ke dalam bajunya.

Tak berhenti sampai di situ, hari berikutnya, pelaku kembali melakukan tindakan pelecehan. Di mana saat itu korban yang sedang di dalam kamar mandi atau toilet kantor, ternyata diikuti oleh pelaku yang langsung mengetuk pintu.

“Saya pikir bukan dia, makanya saya buka, setelah dibuka pelaku kemudian mengelus tangan saya, dan akhirnya saya ketakutan dan dalam keadaan menangis saya menceritakan kejadian ini ke rekan kerja saya,” kata dia.

Atas dasar itulah korban akhirnya dengan didampingi orang tua telah melaporkan terduga pelaku ke pihak kepolisian. Kendati sebelumnya ia merasa takut untuk menceritakan kejadian itu, sebab khawatir akan menjadi beban buat keluarga. (PaP)

Sumber: Bengkuluinteraktif.com