Helmi Hasan, Warga Eks Balai Kota, dan Sandal Jepit

TAJUK - Senin, 6 September 2021

Konten ini di Produksi Oleh :

Publik kembali dihebohkan dengan berita Ibu Kasni Anita yang tinggal di rumah tidak layak huni berukuran tak lebih 30 meter bersama suami yang bekerja sebagai kuli panggul dan empat buah hati. Heboh karena kebetulan letak rumahnya tak jauh dari eks balai kota, tepatnya di Jalan Cendana I, Gang Jambu III, RT 08 RW 02, Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung. Apalagi informasinya Ibu Kasni yang sudah menetap selama dua tahun di sana sama sekali tak tersentuh program bantuan pemerintah.

Kondisi Ibu Kasni terungkap setelah Dinas Sosial Provinsi Bengkulu menyerahkan bantuan pangan serta bahan untuk renovasi rumah. Yang nanti diikuti dengan program dari Baznas Provinsi Bengkulu dan CSR BUMD, juga dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bisa mendapatkan program jaminan sosial secara reguler.

Tak pelak, sudahlah tak pernah terima bantuan, sudahlah tinggal tak jauh dari eks rumah dinas Wali Kota Bengkulu, (mungkin) dibumbui aksi heroik sang wali dalam misi kemanusiaan menyelamatkan ijazah siswa-siswi SMA/SMK yang viral belakangan ini, maka terbitlah berita-berita yang nyaris sama dengan narasi yang ‘ya begitulah’.

Namun apapun itu, hikmahnya adalah kondisi Ibu Kasni diketahui publik, khususnya pemerintah, yang kemudian segera menindaklanjutinya. Bahkan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan justru berterima kasih atas pemberitaan yang memuat informasi tentang Ibu Kasni. Sebab itu sejalan dengan imbauan wali kota “Lihat kiri kanan, depan belakang, dan laporkan jika ada warga yang kesulitan”.

Singkatnya, Helmi langsung menginstruksikan para jajarannya guna menindaklanjuti informasi tersebut. Helmi tidak diam. Helmi juga tidak menyalahkan siapa-siapa, apalagi sampai menyalahkan Ibu Kasni dan keluarga. Secara khusus Helmi berterima kasih kepada dinsos provinsi, sebab warga kota juga warga provinsi, tinggal bersinergi saja.

Instruksi Helmi pun langsung diterjemahkan dengan apik para jajarannya. Mulai dari dinsos, baznas, perkim, camat, lurah, dan lainnya bergegas turun dengan tupoksinya masing-masing. Helmi tak terlihat hadir di rumah Ibu Kasni, tapi kepemimpinannya terlihat nyata.

Bahkan para kader PAN juga ikut bergerak dan memastikan rumah Ibu Kasni segera direhab. Tidak juga membangun narasi “Politisasi”.

Selain muncul ke permukaan tentang kondisi Ibu Kasni, juga terungkap bahwa Helmi pernah memesan makanan khas ala Timur Tengah yang ‘dipaksa’ diidentikkan dengan kemewahan yang tak pernah dirasakan oleh Ibu Kasni. Narasi yang terlalu berlebihan untuk seorang pria yang kerap bersandal jepit dengan gamisnya berkeliling dari masjid ke masjid.

Pak gubernur, jangan lupa masukkan Ibu Kasni ya menjadi salah satu penerima manfaat program Kartu Bengkulu Sejahtera. Oia, katanya janji politik baru berlaku efektif tahun depan ya, Wallahu a’lam.

BACA LAINNYA


Leave a comment