GARUDA DAILY – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah berjanji akan menyelesaikan polemik tapal batas (tabat) antara Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan. Dengan membentuk tim untuk memperbaiki konflik tabat yang ada.

Demikian disampaikan Anggota DPRD Seluma Okti Fitriani usai bertemu gubernur bersama dewan lainnya, Kamis, 13 Agustus 2020.

“Kita merespon ini sebagai semangat dan selesai masalah tabat. Kita sudah minta berita acara kesepakatan untuk tim dan kembali musyawarah,” ungkapnya.

Selain itu, penetapan atau pemberlakukan Pemendagri Nomor 9 Tahun 2020 tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Seluma Dengan Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu ditunda hingga Pilkada Serentak 9 Desember 2020.

Sebab dengan diberlakukannya permendagri itu, maka terjadi penyesuaian atau perubahan administrasi kependudukan.

Dalam rentang waktu itu, lanjut Okti, gubernur meresponnya dengan akan melakukan peninjauan kembali dan melakukan pengusulan ulang penentuan koordinat batas.

“Gubernur akan fasilitasi cek lapangan untuk tinjau ulang titik kordinat. Jadi ada keputusan yang pas dan menenangkan masyarakat,” kata Okti.

Untuk diketahui, tabat Seluma-Bengkulu Selatan kembali memicu polemik setelah dikeluarkannya Permendagri Nomor 9 Tahun 2020. Sebab permendagri terbaru tersebut, membuat ribuan hektare wilayah Seluma kembali ke Bengkulu Selatan.

Hal itu ditolak warga masyarakat Seluma yang ingin menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Seluma berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 yang sudah jelas mengatur tentang batas wilayah Kabupaten Seluma adalah eks kewedanaan Seluma. (Adv)

Penulis: Yedi Kustanto