GARUDA DAILY – Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan diminta untuk turun tangan menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi PDAM Kota Bengkulu. Bahkan bila perlu ganti direkturnya yang saat ini tengah dijabat Sjobirin Hasan.

“Bila perlu segera mengganti Direktur PDAM!, barang kali tidak mampu bekerja dengan baik,” kata Zainal, warga Kelurahan Kampung Kelawi, Senin, 17 Agustus 2020.

Zainal bukan tanpa alasan, sebagai pelanggan, ia sangat kecewa dengan kinerja Sjobirin mengelola PDAM. Kekecewaan itu didasari sudah lima hari tempat tinggalnya tidak mengalir air.

“Ini benar-benar tidak nyaman, sangat menyusahkan masyarakat. Sebagai konsumen kami sangat kecewa,” keluh Zainal.

Air adalah kebutuhan pokok manusia, tegasnya, apalagi ia dan keluarga hanya mengandalkan air dari PDAM saja.

Sementara itu, Sjobirin dalam siaran langsung saat berkunjung ke IPA Surabaya di akun facebooknya menjelaskan, berdasarkan laporan petugas tingkat kekeruhan air baku mencapai 42.000 NTU. Dan itu menjadi kendala untuk mengolahnya menjadi air bersih. PDAM sendiri hanya mampu mengolahnya maksimal 1.000 NTU.

Lalu saat berada di IPA Nelas, ia juga menerangkan pasca hari raya Idul Adha pihaknya melakukan perawatan flexible joint di IPA Nelas, yang mengharuskan PDAM menghentikan produksi total beberapa jam.

“Hari Jumat dua hari berikutnya flexible joint pecah lagi sehingga kami harus berhenti produksi total dari siang hingga malam. Setelah IPA Nelas selesai, ada kerusakan pompa di IPA Surabaya hari senin yang penyelesaiannya hingga hari Rabu siang. Masih ada perbaikan lagi di daerah semarang pipa DN 300 pecah,” kata Sjobirin.

Atas permasalahan yang terjadi di PDAM belakangan ini, ia meminta doa dan dukungan masyarakat agar pelayanan PDAM kembali normal. (Red)