Didemo Warga, Bundra Jaya ke mana?

NEWS - Kamis, 2 Juli 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Mediasi antara pihak Pemkab Seluma dan perwakilan masyarakat tiga desa tanpa Bupati Bundra Jaya

GARUDA DAILY – Pasca pemberhentian tiga kades di Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), ratusan massa dari Desa Padang Kelapo, Ujung Padang, dan Gunung Kembang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Seluma Bundra Jaya, Kamis, 2 Juli 2020.

Upaya mediasi antara pihak masyarakat dan Pemkab Seluma telah dilakukan namun menemui jalan buntu. Pasalnya, Bundra tidak sedang berada di tempat karena sedang menghadiri agenda partai politik di Kota Bengkulu.

Proses mediasi yang dilakukan hingga dua kali ini diwakilkan kepada Kepala Bappeda Seluma Supratman dan Asisten III Setda Seluma. Namun hasilnya tetap sama, masyarakat melalui perwakilannya tetap meminta bupati mencabut SK pemberhentian kades.

Akan tetapi permintaan tersebut belum bisa dipenuhi sampai kades menjalankan instruksi bupati untuk mengaktifkan kembali perangkat desa lama. Selain itu, Kepala Bappeda dan Asisten III juga tidak bisa mengambil keputusan, sebab ini kewenangannya bupati. Namun apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan disampaikan ke bupati.

“Setelah ini kami akan menggelar rapat dan menyampaikan ini kepada bupati. Apapun keputusannya nanti akan kami sampaikan,” kata Supratman.

Baca juga Demo Bundra Jaya, Massa: “Jangan Nonaktifkan Kades Ku, Nonaktifkan Saja Nomor Mantanku”

Sementara itu dikatakan Advokat Aliansi Masyarakat Bersatu Jecky Haryanto, masyarakat tiga desa yang menggelar demo hari ini menuntut keadilan bupati.

“Mereka itu minta bupati mengaktifkan kembali kadesnya. Mereka sudah bosan ketika ini harus dibahas-dibahas terus. Bupati cenderung tidak adil dengan memecat kades dan menyarankan gugat ke PTUN, sedangkan pemberhentian perangkat lama tidak disarankan gugat ke PTUN, malah bupati keluarkan SK pengaktifan kembali perangkat lama, itu cenderung tidak adil,” kata Jecky.

Ia pun menyampaikan kekecewaan masyarakat karena bupati lebih memilih menghadiri agenda politik ketimbang menemui masyarakat.

“Bupati Seluma tidak ada saat dilakukan aksi dengan alasan ada urusan partai, mana yang lebih penting masyarakat atau urusan partai,” sampainya.

Lebih lanjut Jecky mewarning Bupati Seluma, jika tuntutan masyarakat tidak terpenuhi, maka tidak menutup kemungkinan akan ada aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar lagi.

“Jika tuntutan kami ini ditolak, tidak menutup kemungkinan akan membawa massa lebih besar lagi dari sekarang. Jadi kami harap tuntutan kami ini dikabulkan dan bupati dapat menemui kami,” pungkasnya.

Penulis: Yedi Kustanto

BACA LAINNYA


Leave a comment