Dari honor Ketua RT hingga Balai Adat tak terawat, warnai Reses DPRD Dapil II

NEWS - Rabu, 10 Mei 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Daerah Pemilihan (Dapil) II menggelar reses, yang bertempatkan di Kantor Camat Teluk Segara, Rabu 10 Mei 2017. Reses dimaksud untuk menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat, yang kemudian akan diperjuangkan pada pembahasan APBD tahun anggaran 2018. Adapun perwakilan rakyat yang hadir adalah Mardiyanti, Sutardi, Sandy Bernando, Bahyudin Basrah dan Nazarudin Hutagalung.

Pada kesempatan itu, Bahyudin Basrah yang akrab disapa Cik Bay mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk menyampaikan aspirasinya. Sebab anggota dewan pasti memperjuangkannya, karena reses merupakan wadah bagi masyarakat guna menyalurkan aspirasinya dan reses adalah momentum bagi dewan untuk menampung aspirasi tersebut.

Tak ayal momen ini kemudian benar-benar dimanfaatkan warga yang hadir guna menyampaikan uneg-unegnya. Mulai dari permasalahan klasik, yakni jalan dan infrastruktur. Kemudian honor Ketua RT/RW, honor warga yang mengurus Tempat Pemakaman Umum (TPU), Balai Adat yang tidak terawat. Lalu usulan program penghijauan, kebersihan kota hingga tingkat kehadiran dewan saat paripurna pun tak luput dari pantauan masyarakat.

Menanggapi setiap aspirasi yang masuk, kelima dewan penyelenggara reses siap memperjuangkan pada tingkat parlemen. Seperti diungkapkan Cik Bay, kendati demikian iapun menjelaskan bahwa untuk merealisasikan semua aspirasi tentu belum bisa, lantaran Kota Bengkulu terkendala anggaran. Namun pasti ada skala prioritas, mana yang benar-benar urgent pasti akan didahulukan.

Sementara itu, menanggapi usulan kenaikan honor Ketua RT dan RW se-Kota Bengkulu, Sutardi mendukung usulan tersebut. Pasalnya, Ketua RT/RW bisa dikatakan bekerja 24 jam untuk melayani masyarakat. Dengan jumlah honor yang dibayarkan, menurut Sutardi itu sangat tidak layak.

Sedangkan Sandy turut menanggapi keluhan masyarakat tentang infrastruktur dan kualitas drainase di beberapa titik yang mencakup Dapil II. Diungkapkan Sandy bahwa terkait infrastruktur yang menjadi keluhan masyarakat sudah ada yang masuk ke dalam program kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu tahun 2017 ini. Kalaupun ada yang belum tersentuh pembangunan ia meminta perangkat masyarakat untuk menyiapkan proposal, yang kemudian akan diperjuangkan pada program tahun 2018.

Ditegaskan Mardiyanti, proses reses di Dapil II apapun aspirasinya tidak hanya ditampung saja. Selanjutnya hal ini akan langsung diperjuangkan agar setiap aspirasi terealisasi. Kemudian semua aspirasi masyarakat akan diusulkan masuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2018.

“Setiap aspirasi yang masuk pada reses kali ini menjadi catatan tersendiri bagi kami. Lewat reses kami tidak hanya sekedar menjemput aspirasi, tapi juga memperjuangkannya,” tutup Mardiyanti. [9u3]

BACA LAINNYA


Leave a comment