Dari Asumsi Miliaran Hingga Postingan Beras Kurang 5 Ons Dihapus

NEWS - Jumat, 22 Mei 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Beras ‘RasMie’ Pemkot Bengkulu

GARUDA DAILY – Publik Bengkulu sempat heboh dengan foto beras dalam kemasan yang kurang 5 ons dari jumlah seharusnya. Foto tersebut diposting oleh akun Facebook Awang Konaevi pada Kamis, 21 Mei 2020, dan banyak dikomentari dan dibagikan pengguna Facebook lainnya.

Dalam postingannya itu, Awang juga menyertai caption (keterangan) yang berisikan tentang asumsi kerugian hingga miliaran rupiah. Ia juga menjelaskan, foto tersebut merupakan dokumen kegiatan pembagian beras dan mie di RT 22 Kelurahan Padang Nangka Kecamatan Singaran Pati.

Berikut postingan @awangkonaevi selengkapnya:

Nikmatila RASMI (Beras dan Mie) dengan penuh Nikmat masyarakat Kota Bengkulu.
Tapi jangan lupa TIMBANG itu BERAS nya Pak/ Bu itu beras…
Ada 5 KG dan ada 10 KG.
Kalau lebih bonus….????????
Kalau Kurang Beratnya namanya ada apa dengan BANSOS Kota Bengkulu.????????
Ayo Kita Lihat Foto (Beras yang pas ditimbang)
Kirim ke status saya… Bagi yang lebih bersyukur dan kalau kurang enggak tau jugo.
Yang berani kirim ke status ini ketika beras ditimbang, artinya benar warga Kota Bengkulu.
(Dok Foto kegiatan pada saat pembagian berat di RT 22 Kelurahan Padanga Nangka Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu)
Kasian kurang 5 ons.????????
Mengingat banyak yang komentar artinya hal ini benar menjadi perhatian Publik di Kota Bengkulu.
Bolehla dilanjutkan diskusi dan tambah lagi asumsi ilmiah kita kawan-kawan.
Belajar berdasarkan data, pembagian beras dan mie ini menyasar kurang lebih 105.175 KK masyarakat kota Bengkulu.
Maka bila setiap KK x 4 sak (yang setiap sak berasnga 5 kg, maka akan mendapat 20 kg beras). Maka akan ada 420.700 sak beras yang dibagikan ke masyarakat di kota Bengkulu.
Bila diasumsikan dilapangan setiap sak beras tersebut ternyata rata-rata kurang 4 ons per sak.
Maka bila di kalkulasikan dari 420.700 sak karung beras (Yang sudah dibagikan ke masyarakat) bila dikalikan dengan 4 ons / (400 gram) maka ada 168.280.000 gram/ sama dengan (168.280 kg) beras yang belum jelas kemana keberadaanya.
Kalau beras bulog diasumsikan harganya pada saat inj Rp. 8.000/kg.
Maka 168.280 kg (Asumsi beras yang belum jelas keberadaanga) bila kita kalihkan dengan Rp 8.000 = Rp. 1.346.240.000 (jumlah yang lumayan pantastis kemana larinya)
Dia akan lebih fantastik bilah harga berasnya Rp 10.000,- keatas / Kg….??????????????

Dikonfirmasi media ini via telepon, pemilik akun Facebook Awang konaevi menjelaskan bahwa status Facebooknya itu berangkat dari asumsi dan prediksi sejak jauh-jauh hari. Sedangkan foto, ia dapatkan dari Ketua RT 22 Padang Nangka.

“Pak RT itukan paman, karena asumsi inikan lah jauh-jauh harikan, kita kan namanya memprediksikan, prediksi ada kekurangan, bukan bahasanya itu suudzon dengan pemkot, tidak ada,” jelas Awang.

Lanjutnya, kekurangan timbangan beras tidak hanya terjadi di RT 22, tapi sebelumnya juga ada warga Sawah Lebar yang melapor. Dan tak hanya terjadi pada pembagian beras tahap akhir saja, tapi juga pada tahap pertama dan kedua.

Namun diakui Awang, foto tersebut bukan foto beras yang ia terima, dan jumlah beras dalam kemasan yang kurang tidak banyak, hanya beberapa sample saja. Kendati demikian ia berharap, lewat postingan ini ada tindak lanjut dari Pemkot Bengkulu. Ia juga menjamin bahwa postingannya tersebut bukan lah hoaks.

Ramai-ramai Timbang Beras

Postingan Awang memantik sejumlah pihak berinisiatif melakukan penimbangan terhadap beras dari Pemkot Bengkulu lainnya. Pantauan media ini di media sosial, dari timbangan bayi hingga ke timbangan elektrik dijadikan alat untuk menimbang beras tersebut. Hasilnya pas, tidak ada yang kurang, bahkan ada yang lebih 1 ons.

Inisiatif yang sama bahkan dilakukan juga oleh mantan Ketua DPRD Kota Bengkulu Baidari Citra Dewi, hasilnya pun sama, beras yang ditimbang tidak ada yang kurang, bahkan lebih beberapa ons.

Postingan Dihapus

Menariknya, Awang ternyata sudah menghapus postingannya itu. Hal ini diketahui saat dirinya ditemui oleh pihak Bulog dan Pemkot Bengkulu untuk memberikan penjelasan perihal beras yang kurang tersebut kepada Awang yang juga didampingi Bhabinkamtibmas dan Ketua RT 22.

Melansir Media Center Kominfo Kota Bengkulu, dalam pertemuan sekaligus mediasi itu, Awang mengatakan bahwa cuma ada satu karung beras yang takarannya kurang 5 ons saat dilakukan penimbangan. Pihak Pemkot Bengkulu dan pihak Bulog mengatakan itu bukan kesengajaan tapi kemungkinan terjadi karena ada benang karung yang terlepas. Awang pun memaklumi hal tersebut dan ia sudah menghapus postingannya di Facebook.

“Tidak ada maksud yang lain-lain dan tidak ada kepentingan apa pun selain untuk kebaikan bersama agar ada respon dari Pemkot Bengkulu untuk menjelaskan. Dan lurah sudah menjelaskan, katanya karena beras itu dikerjakan banyak orang sehingga ada kemungkinan benangnya lepas, beras tercecer. Dan postingan itu sudah saya hapus. Saya maklum,” sampai Awang.

Ia melanjutkan, postingan itu hanya bentuk koreksi dan kritik bahwa ada beras yang kurang walaupun cuma satu yang kurang.

“Komentar banyak orang di postingan itu pun tidak ada yang saya layani. Sekali lagi, tidak ada kepentingan apapun di belakang itu,” tambah Awang.

Awang berterima kasih kepada Pemkot Bengkulu sudah datang menemuinya melalui Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Satpol PP, Camat, dan Lurah termasuk dari pihak Bulog untuk menjelaskan perihal adanya salah satu beras yang kurang 5 ons itu.

“Terima kasih kepada Pemkot Bengkulu dan pihak dari Bulog sudah datang dan menjelaskan bahwa kekurangan itu bukan disengaja tapi karena namanya dikerjakan oleh orang banyak dan kemungkinan talinya lepas, mungkin ada beras yang tercecer,” kata Awang.

Plt Satpol PP Kota Bengkulu Saipul Apandi berpesan agar ke depan Awang dan masyarakat secara umum apabila ada persoalan-persoalan seperti ini atau yang berkaitan dengan pemerintah agar tidak langsung membuat postingan di media sosial. Tapi koordinasi ke ketua RT, lurah atau camat terlebih dahulu.

“Jangan sampai nama bulog dan pemda kota buruk karena postingan yang belum ada konfirmasi dan klarifikasinya. Karena masalah bantuan yang berkaitan Covid ini dipantau oleh seluruh masyarakat dan seluruh pihak,” kata Saipul.

Ia juga menjelaskan bahwa laporan sekecil apapun dari masyarakat pasti akan direspon.

“Sekarang kan sudah clear tidak ada masalah lagi,” tutup Saipul.

Kabid Komersil Bulog Kanwil Bengkulu Guslindawati saat memberikan keterangan membenarkan bahwa beras yang kurang 5 ons itu kemungkinan besar karena benang karungnya lepas.

“Bisa jadi tercecer, benang terbuka karena berasnya banyak, yang mengerjakannya juga banyak orang. Tapi katanya tadi kan cuma 1 karung yang kurang,” demikian Guslindawati.

Sementara itu, Ketua RT 22 Padang Nangka belum berhasil dikonfirmasi media ini, yang sudah mencoba menghubungi via telepon, namun belum direspon. (Red)

BACA LAINNYA


Leave a comment