Berprestasi di Porwil, Bonus yang Dijanjikan Rohidin Tak Kunjung Cair

NEWS - Rabu, 6 Mei 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Akbar Mayoga

GARUDA DAILY – Akbar Mayoga (18) salah satu atlet Bengkulu yang menorehkan prestasi di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera. Ia meraih medali perunggu dari cabang olahraga tinju dan mengaku sangat bangga telah menyumbangkan medali untuk Provinsi Bengkulu.

Yoga, begitu dia akrab disapa, bercerita medali perunggu ia raih setelah mengalahkan atlet dari Provinsi Kepulauan Riau. Sebelumnya langkah Yoga terhenti untuk melaju ke partai puncak, setelah dikalahkan atlet dari Provinsi Riau.

Prestasi untuk Bumi Rafflesia, tak hanya pada ajang porwil saja ia persembahkan. Sederet prestasi lain, bahkan medali emas sudah cukup banyak ia menangkan.

Namun sayang, hingga saat ini bonus atau reward yang pernah dijanjikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah itu tak kunjung diterimanya.

“Iya belum cair, alasannya enggak tahu, ditanya ke pelatih bilangnya sabar sabar terus,” ungkap Yoga ke media ini, Selasa, 5 Mei 2020.

Nasib yang sama juga menimpa teman-temanya se-Cabor Tinju, padahal bonus dijanjikan cair setelah penutupan porwil.

Yoga pun berharap, pemerintah provinsi, KONI ataupun pihak-pihak yang berwenang lainnya untuk memberikan bonus yang dijanjikan itu.

“Minta tolong cairkan uang porwil yang kemarin, saya mau bantu orang tua, dan untuk persiapan saya tes polisi,” tutur Yoga.

Baca juga Bonus Atlet Bengkulu Peraih Medali Porwil Belum Juga Cair

Sementara itu, M Yauri (Ayah Yoga) mengatakan salah satu surat kabar harian lokal Bengkulu pernah memberitakan bahwa bonus yang dijanjikan akan cair pada pertengahan Februari.

“Setelah lewat Februari belum juga cair, kita tanya lagi ke pelatih, katanya sabar, sabar,” kata Yauri.

Dia juga pernah mencari informasi ke pihak-pihak lainnya, namun hasilnya tetap sama, bonus untuk putranya itu belum juga cair sampai sekarang. Karenanya ia berharap bonus tersebut segera dibayar ke seluruh atlet, karena itu hak atlet.

“Kita sudah cukup sabar lah, kalau dipikir-pikir kecewa lah, yang kecewa itu atletnya. Kita menuntut hak anak, hak para atlet, anak ini kan berprestasi, apalagi ini bela provinsi, ini putra daerah, harusnya bukan sekedar reward saja, tapi yang lain,” ujarnya.

Bahkan Yauri menilai kejadian ini akan menjadi preseden buruk bagi atlet dan para bibit atlet yang lain. Dia juga mempertanyakan komitmen pemerintah untuk memajukan dunia olahraga di Provinsi Bengkulu.

“Harusnya anak-anak yang berprestasi ini diberi rangsangan, supaya yang lain-lain mau juga berprestasi di olahraga, bersemangat. Kalau kayak gini kejadiannya, yang ada yang lain berpikir ulang untuk menjadi atlet,” demikian Yauri.

Sekedar mengingatkan, pada Porwil Sumatera X Bengkulu finish di urutan ketiga dengan jumlah perolehan medali 56. Rinciannya, 25 emas, 13 perak dan 18 perunggu. Perolehan ini jauh dari target yang ditetapkan sebanyak 20 medali emas.

Perihal bonus yang dijanjikan, besarannya variatif, tergantung medali apa yang diraih dan berhasil tembus ke Pekan Olahraga Nasional (PON) atau tidak. Bonus terbesar adalah 100 juta, bagi peraih medali emas. Sementara medali perak 75 juta, dan perunggu 50 juta. Akan tetapi, jika meraih medali saja tanpa lolos ke PON akan berkurang, seperti peraih emas yang hanya mendapatkan 50 juta.

Tak hanya atlet, bonus juga disiapkan untuk pelatih, rinciannya adalah 100 persen berbanding 70 persen. Apabila atlet dapat bonus 100 juta, maka pelatih berhak untuk bonus senilai 70 juta.

Terkait bonus ini sendiri, pada malam pelepasan atlet, pelatih dan official di Balai Raya Semarak, 29 Oktober 2019 lalu. Rohidin pernah menyampaikan bonus akan langsung diberikan pada malam penutupan porwil.

“Pada saat upacara penutupan nanti kita buat panggung di gedung daerah ini nanti, pada malam itu juga kita langsung masuk ke dalam ruangan tertutup, kita makan malam dan langsung kita bagikan bonus mereka,” katanya waktu itu. [9u3]

BACA LAINNYA


Leave a comment