Bengkulu dan Masa Depan Transportasi Kereta Api

GARUDA DAILY - Kamis, 30 Agustus 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

Posted on 30/08/2018

GARUDA DAILY – Dalam upaya peningkatan kelayakan perkeretaapian di Provinsi Bengkulu, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) dan Direktorat Jendral Perkeretaapian menggelar diskusi mengenai studi kelayakan pembangunan jalur kereta api nasional di Provinsi Bengkulu, di Hotel Splash, Kamis 30 Agustus 2018.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub RI Danto Restyawan melalui Kabag Perencanaan Ditjen KA Kemenhub RI Amin Hudaya menyampaikan bahwa, alat transportasi kereta api diyakini akan mampu bersaing dengan alat transportasi darat lainnya dalam hal biaya, waktu maupun keramahlingkungannya.

“Dengan adanya angkutan umum maupun angkutan massal yang merupakan transportasi darat, transportasi kereta api mampu bersaing dengan model transportasi lainnya dalam hal efisiensi biaya angkut, efisiensi waktu maupun yang berhubungan dengan penyelenggaraan alat transportasi yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Melihat adanya jalur kereta api peninggalan zaman penjajahan Belanda yang terletak di kawasan Lebong Tandai serta dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk aktifitas sehari-hari, yang biasa disebut oleh masyarakat Molek atau angkutan lori, membuat tim penyusun dari PT Telaga Bakti Nusantara melakukan semacam kajian.

Tim Penyusun tersebut membuat tiga alternatif jalur kereta api untuk diterapkan di Provinsi Bengkulu, yakni Bengkulu – Padang (Sumatera Barat), Linau – Muara Enim (Sumatera Selatan) dan Bengkulu – Kotabumi (Lampung).

Dari ketiga alternatif itu, tim penyusun membuat semacam pertimbangan dan perhitungan, sehingga alternatif pertama dan kedua dirasa lebih memadai. Pemilihan alternatif ini berdasarkan kajian dengan model kesesuaian serta terdapat sembilan kriteria pilihan alternatif.

“Kami membuat tiga alternatif, setelah dilakukan kajian, ternyata alternatif jalur pertama dan kedua ini lebih memadai untuk dibangun jalur kereta api,” kata Ketua Tim Penyusun Rudi Sugiono Suyono.

Untuk lebih memantapkan rancangan tersebut, dilakukan pengisian kuisioner oleh seluruh peserta diskusi serta masukan-masukan yang membangun agar terbentuklah sebuah rancangan yang pas untuk diterapkan di Provinsi Bengkulu, terkait pembangunan jalur kereta api ini.

Pantauan jurnalis, diskusi dibuka Kabag Perencanaan Ditjen KA Kemenhub RI, dilanjutkan pembahasan tim penyusun, kemudian pembahasan dari Bappeda Provinsi Bengkulu, lalu penyampaian dari Dishub Provinsi Bengkulu serta penyampaian dari DLHK Provinsi Bengkulu.

Setelah dilakukan penyampaian dari instansi-instansi terkait tersebut, acara dilanjutkan dengan diskusi atau pemberian tanggapan dari seluruh peserta diskusi. [Nd3/Adv]

BACA LAINNYA


Leave a comment