Awas Terorisme Berkedok Agama

NEWS - Rabu, 29 Juli 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Kajati Bengkulu Andi Muhammad Taufik bersama Pengurus FKPT Provinsi Bengkulu

GARUDA DAILY – Terus bergerak menangkal paham radikalisme dan terorisme, Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Bengkulu menggelar audiensi dengan Kajati Bengkulu Andi Muhammad Taufik. Setelah sebelumnya audiensi ke Gubernur Bengkulu.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua FKPT Brigjen Pol (Purn) Ruslan Riza, Sekretaris Khairil Anwar, Bendahara Lia Oktisa, serta pengurus FKP lainnya, antara lain Kabid Agama, Sosial, dan Budaya Abdul Kohar Ismail, Kabid Media, Hukum, dan Humas Benni Hidayat, serta Satgas FKPT Rizal Agusnawan dan Rafika Wulandari. Sementara Kajati turut didampingi Aspidum Pandoe Pramoe Kartika dan Asintel Pramono Mulyo.

Pada pertemuan itu, kajati banyak berbagi pengalaman dalam menangani kasus teroris.

“Saya merupakan jaksa yang banyak menangani kasus teroris. Saya yang menjadi ketua tim beberapa kasus besar teroris, seperti kasus Abu Bakar Baksir, Umar Pateh, kasus bom Bali, termasuk kasus terorisme di Poso,” ungkapnya.

Bagi kajati, perjalanan dirinya sebagai jaksa, banyak dihabiskan dalam penanganan kasus-kasus teroris. Karenanya ia berharap betul ada perlindungan negara bagi pejuang-pejuang pemberantas teroris.

“Terutama bagi aparat penegak hukum, jaksa, polisi, TNI, hingga hakim yang menangani kasus terorisme, mendapat perlindungan Negara. Jadi memang, terutama jaksa, untuk penanganan kasus teroris, itu dipilih personal yang berani,” kata Kajati.

Terkait penanganan terorisme, ia antusias terhadap FKPT Bengkulu yang terus menjalin silaturahmi dan koordinasi ke aparat penegak hukum dan pemerintah.

“Bahwa benar, untuk mengatasi terorisme, yang terpenting saat ini adalah menangkal paham-paham radikal dan terorisme yang menjangkit masyarakat,” tukas Kajati.

“Terutama untuk bidang agama. Tolong bapak FKPT yang di bidang agama, paham-paham terorisme itu gampang sekali masuk dengan embel-embel agama. Akan lebih baik jika kita bersama-sama menangkal terorisme itu melalui pendekatan keagamaan,” sambungnya.

Selain kerawanan menyusup lewat pemahaman agama yang keliru, paham teroris juga bisa menjangkit semua kalangan. Baik muda maupun tua dan tak terbatas profesi, semua bisa terseret pemahaman sesat terorisme.

“Saya pernah menangani kasus terorisme yang menjerat dokter dan pengusaha. Karena termakan hasutan terorisme, mereka ikut mendanai aksi teror. Jadi yang terjangkit terorisme itu bisa semua kalangan, tidak memandang umur dan profesi,” tuturnya.

“Kejati Bengkulu siap bersama FKPT bergerak untuk memantau dan menangkal paham-paham radikal dan terorisme di Provinsi Bengkulu. Seperti menggelar sosialisasi di daerah-daerah tertentu, yang rawan disusupi paham sesat radikalis dan teroris. Kejati Bengkulu siap dalam hal apapun,” tandas Kajati mengakhiri.

Sementara itu, Ruslan Riza menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik dengan pihak kejati, sehingga diharapkan bisa bersama-sama menangkal paham radikal dan teror.

“Memang dalam struktur FKPT, kajati, kapolda, dan danrem masuk sebagai Dewan Pembina FKPT, sehingga perlu adanya koordinasi kelembagaan antara FKPT dan aparat penegak hukum, untuk bersama-sama menangkal terorisme,” pungkasnya. (Bang Bro)

BACA LAINNYA


Leave a comment