Menyongsong Pilgub Bengkulu 2020 dan Terbentuknya Tiga Poros Utama

Pilgub Bengkulu 2020 diprediksi akan terbentuk tiga poros utama

GARUDA DAILY – Direktur Eksekutif Nusantara Institute PolCom SRC (Political Communication Studies and Research Centre) Andriadi Achmad, memprediksi bahwa setelah pelantikan anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 di akhir Agustus 2019 ini wacana pemilihan gubernur (PilGub) Provinsi Bengkulu tahun 2020 akan menguap ke permukaan menjadi berita dan perhatian utama masyarakat Bengkulu.

“Pilkada Provinsi Bengkulu akan ramai dibicarakan sepertinya pasca pelantikan anggota terpilih DPRD Provinsi Bengkulu akhir Agustus 2019. Saat ini semua parpol fokus pada agenda transisi dan pelantikan,” jelas Andriadi Achmad saat diwawancara.

Berdasarkan data rekapitulasi KPUD Provinsi Bengkulu, adapun perolehan kursi partai politik dalam Pileg 2019, antara lain: PDIP (7 kursi), Gerindra (6 kursi), Golkar (7 kursi), Nasdem (5 kursi), Demokrat (5 Kursi), PKS (3 kursi), PAN (2 kursi), Hanura (3 kursi), PKB (4 kursi), PPP (1 kursi), dan Perindo (2 kursi). Di mana tidak ada satupun parpol yang bisa mencalonkan secara mandiri pada PilGub 2020 yaitu minimal 20 % kursi di DPRD (9 kursi), berarti akan terbentuk koalisi antar parpol.

“23 September 2020 adalah jadwal pilkada serentak sudah ditetapkan KPU pusat, Provinsi Bengkulu salah satu yang terjadwal. Hemat saya pada September 2019, semua parpol sudah mulai bergerilya dan cagub-cawagub sudah ditentukan pasca Pelantikan DPRD, karena tidak ada satupun parpol yang memperoleh 20 %, maka koalisi parpol sudah musti terbentuk dan cagub-cawagub sudah ditentukan,” ungkap Dosen FISIP UPN Veteran Jakarta ini kepada media.

Baca juga Lonceng Kematian Demokrasi di Indonesia

Menurut pandangan pengamat politik putra asli suku Rejang ini, potensi akan terbentuk maksimal 3 poros utama dalam Pilkada Provinsi Bengkulu 2020. Pertama, poros Rohidin Mersyah. Menelaah konstelasi politik di tingkat nasional, poros Rohidin Mersyah akan didukung antara lain: Golkar, PDIP, Nasdem, Hanura, PPP, PKB, dan Perindo.

Kedua, poros Helmi Hasan. Melihat kecenderungan koalisi di tingkat pusat, besar kemungkinan Helmi Hasan akan didukung, antara lain: PAN, PKS, Demokrat, dan Gerindra.

Ketiga, poros independen. Dalam poros ketiga ini, tidak didukung oleh parpol dan mengandalkan ketokohan individu, seperti Agusrin M Najamuddin, Supratman, Rio Capella dan tokoh lainnya.

“Hemat saya akan terbentuk 3 arus atau poros utama dalam Pilkada Provinsi Bengkulu tahun 2020 yaitu poros pendukung Rohidin Mersyah, poros Helmi Hasan, dan poros independen,” jelas mantan aktivis gerakan mahasiswa Indonesia era reformasi ini.

Lebih jauh, penulis buku “Politik Kesukuan Dalam Pilkada” ini menilai calon-calon potensial untuk maju di PilGub Bengkulu 2020, selain Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan adalah Agusrin M Najamuddin, Rosjonsyah, Ferry Ramli, Suherman, Bando Amin, Ichwan Yunus, Imron Rosyadi, Supratman, Dody Alex Noerdin, anggota DPR RI periode 2019-2024 (Mohammad Saleh, Elva Hartarti, Susi Marleny Bachsin, Dewi Coryati), anggota DPD RI periode 2019-2024 (Sultan B Najamuddin, Ahmad Kanedi, Eni Khaerani, Riri Damayanti), dan tokoh lainnya.

“Sebenarnya banyak tokoh potensial yang bisa maju dalam PilGub Bengkulu selain petahana Gubernur Bengkulu atau incumbent Walikota Bengkulu. Seperti mantan gubernur Agusrin M Najamuddin, Bupati Lebong dua periode Rosjonsyah, Bupati Benteng dua periode Ferry Ramli, mantan Bupati Rejang Lebong dua periode Suherman, mantan Bupati Kepahiang dua periode Bando Amin C. Kader, mantan Bupati Mukomuko dua periode Ichwan Yunus, mantan Bupati Bengkulu Utara dua periode Imron Rosyadi, Kapolda Bengkulu Supratman, Bupati Musi Banyuasin Dody Alex Noerdin, seluruh anggota DPR dan DPD RI periode 2019-2024, dan tokoh lainnya,” demikian Andriadi Achmad. (rls)

Comments (0)
Add Comment