“Kini Saatnya Unsur Korps Bhayangkara”

Kapolda Bengkulu Supratman

GARUDA DAILY – Kapolda Bengkulu Supratman sudah lama digadang-gadang akan maju Pilgub 2020. Namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi yang menyatakan Supratman akan maju atau tidak. Kendati demikian, arus dukungan untuknya sudah mengalir dan disuarakan.

Tokoh Pemuda Bengkulu Utara Tommy Febrizki mengatakan, dinamika politik dalam pilkada gubernur harus banyak diwarnai oleh figur-figur lokal agar kontestasi politik menjadi kompetitif. Karenanya figur-figur yang kompeten untuk memimpin Bengkulu perlu didorong untuk maju.

“Supratman tentu sangat layak dan patut untuk didorong dan didukung dalam Pilkada Bengkulu kali ini. Beliau secara kemampuan tentu tidak perlu diragukan lagi. Selain faktor kepangkatan di korps bhayangkara yang sudah cukup mumpuni, juga Supratman merupakan orang Bengkulu asli,” kata Tommy.

Alasan lain adalah Supratman yang memiliki latar belakang kepolisian dianggap memiliki kemampuan manajerial yang baik dan teruji.

“Pengalaman bertugas di berbagai wilayah dengan beragam kultur budaya dan kemajemukan, serta terbiasa melakukan problem solving menjadi modal untuk memimpin Bengkulu ke depan. Harus diakui, seorang polisi kehidupannya sangat dinamis, apalagi Supratman sudah lama bertugas di kepolisian dan di berbagai daerah,”

“Pengalaman-pengalaman itu sangat membentuk dan membangun karakter kepemimpinan. Memimpin Bengkulu ini harus menaungi semua golongan, di mana kita ketahui Bengkulu ini dihuni beragam suku, agama dan budaya yang berbeda. Tentu dibutuhkan figur yang mampu mengayomi semuanya,” jelas Tommy.

Ia menambahkan, kepemimpinan sipil memimpin Bengkulu sudah berlangsung selama hampir tiga periode sejak gubernur dipilih secara langsung oleh rakyat.

“Kini saatnya unsur korps bhayangkara tampil juga,” tukas Tommy.

Sebelumnya, dukungan untuk kapolda maju gubernur juga disuarakan Tokoh Pemuda Seluma Heru Saputra. Menurutnya, sosok Supratman yang kini menyandang jenderal bintang dua layak memimpin Bengkulu. Karena capaian itu membuktikannya memiliki karir yang cemerlang di kepolisian.

“Tidak banyak putra asli Bengkulu yang mampu mencapai karir hingga jenderal bintang dua. Selain Sudirman Ail yang pernah menjadi Kapolda Jawa Barat, Supratman adalah putra terbaik Bengkulu di korps bhayangkara yang menjadi Kapolda Bengkulu,” kata Ketua Jaringan Intelektual Manifesto Muda (JIMM) ini.

Ia menambahkan, sudah saatnya birokrasi ini dipimpin orang yang teruji dalam mengelola anggaran dan memanajemen personel secara tertib.

“Manajemen TNI dan Polri teruji lebih tertib dibanding manajemen pemerintah. Sudah saatnya Bengkulu dipimpin unsur korps bhayangkara, jika dipimpin sipil sudah puas rasanya. Kita coba dulu kepemimpinan bhayangkara mengelola Bengkulu ini, sebab capaian kepemimpinan sipil belum mampu menjawab kebutuhan kemajuan Bengkulu,”

“Dari era Agusrin, Junaidi Hamsyah, Ridwan Mukti, hingga Rohidin Mersyah, persoalan birokrasi belum mampu diselesaikan secara baik sebagai wujud good governance. Soal mutasi pejabat saja masih menimbulkan polemik, mungkin akan beda jika dipimpin oleh unsur korps bhayangkara,” papar Heru.

Selain itu, sejak pilkada langsung digelar, sudah tiga mantan Gubernur Bengkulu yang masuk jeruji besi.

“Agusrin masuk bui, Junaidi Hamsyah juga demikian, dan terakhir Ridwan Mukti. Sekarang ini dipimpin Rohidin Mersyah masih menyisakan berbagai persoalan birokrasi, mungkin sudah saatnya Bengkulu ini ditata oleh unsur korps bhayangkara yang sudah paham seluk-beluk pemerintahan dalam mengelola anggaran, juga untuk jaringan,” pungkasnya. (rLs)

Comments (0)
Add Comment