GARUDA DAILY – Akses jalan penghubung Kecamatan Seluma Utara-Ulu Talo di Desa Selinsingan diputus. Pemutusan jalan ini menyebabkan aktifitas warga sekitar terhenti. Bahkan telah terjadi penumpukan kendaraan warga yang akan melalui jalan ini.
Diputusnya jalan dikarenakan pekerjaan pembangunan jembatan. Berdasarkan keterangan Sekretaris Desa Pandan Suhadi, pihak kontraktor memang sudah berkoordinasi dengannya terkait pemutusan jalan.
“Kontraktornya sudah ada kordinasi dengan saya, minta waktu sehari jalan diputus dan dibangun jembatan alternatif agar tidak mengganggu aktifitas warga, seharusnya cepat dibuat,” kata Suhadi, ditemui di lokasi proyek, Jumat 11 Agustus 2017.
Sampai hari ini, selain banyak kendaraan warga yang terhenti, juga ada mobil pengangkut material untuk pekerjaan proyek dana desa dan proyek lain yang ikut terjebak.
“Kalau sampai besok belum bisa dilewati, aktifitas akan semakin terhenti, kendaraan yang bermuatan material untuk dana desa di 5 desa yang melewati Jalan ini terhambat, sedangkan mobil pengangkut material mereka akan merasa rugi, sebab jalan lain tidak ada,” ujar Suhadi.
Apabila dalam beberapa hari ke depan tidak ada pembuatan jalan alternatif, ia mengkhawatirkan akan mengundang protes warga dan pengendara yang mengangkut material dana desa di desa Lain, sedangkan papan merek pekerjaan tidak terpasang di lokasi.
“Papan merek tidak ada, kita tanya anggaran sama kontraktor, sekitar Rp200 juta untuk pembangunan jembatan jalan penghubung, kalau tidak secepatnya dibangun akan ada protes dari warga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kontraktor Pelaksana Helman mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat pembuatan jalan alternatif dan mengaku sudah mengerjakan lebih dari rencana anggaran biaya (RAB).
“Saya sudah koordinasi ke BPD dan sekdes untuk memutus jalan untuk pekerjaan jembatan plat deker dengan dana Rp190 juta dan sudah disetujui, kalau di RAB galian hanya 60 kubik ini sudah lebih, untuk pembuatan jalan alternatif kita sudah semaksimal mungkin,” jelas Helman. [YK]