Ditunjang Empat Faktor ini, KEK Pulau Baai Layak Direalisasikan

Pelabuhan Pulau Baai/net

GARUDA DAILY – Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) sudah mengusulkan Pulau Baai menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ditunjang setidaknya empat faktor ini, yakni letak geografis, Pulau Baai sebagai pelabuhan, luas lahan dan komoditas sumber daya alam (SDA), membuat KEK Pulau Baai diyakini mampu menjadi penggerak ekonomi di kawasan barat Pulau Sumatera.

Letak Geografis

Letak geografis Bengkulu sangat strategis sebagai jalur alternatif logistik nasional. Bengkulu diapit empat provinsi besar di Sumatera, yakni Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung. Sementara Pelabuhan Pulau Baai posisinya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kondisi ini memungkinkan untuk akses langsung distribusi komoditi ke luar negeri, dan tentu saja mengurangi kepadatan jalur laut di Selat Malaka.

Pelabuhan

Pulau Baai merupakan pelabuhan dengan kolam pelabuhan terbesar. Hanya berjarak 15 km dari pusat kota, dan hanya memakan waktu 10-15 menit ke Bandara Fatmawati Soekarno. Selain itu, Pulau Baai sebagai pelabuhan induk, diapit dua pelabuhan penyanggah di Linau, Kaur, dan Pasar Bantal, Mukomuko.

Luas Lahan

Kawasan Pulau Baai memiliki luas lahan dua kali lipat lebih besar dari Tanjung Priok, dan status lahan clean and clear dengan dukungan insfrastruktur strategis. Bahkan IPC akan menyiapkan lahan untuk KEK sebesar 415,38 Ha, disertai fasilitas pendukung untuk menyambut investor. IPC sendiri memiliki Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 11,926,000m2 yang rencananya juga digunakan untuk pengembangan pelabuhan dan KEK Pulau Baai Bengkulu. Area ini didukung oleh fasilitas Terminal Curah Kering, Terminal Curah Cair, Terminal Khusus Hewan, juga infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.

SDA

Provinsi Bengkulu kaya akan komoditas sumber daya alam seperti kopi, sawit, karet, batubara, sektor perikanan dan panas bumi serta berbagai potensi yang bisa dikembangkan dari lokasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang strategis.

Baca juga Masuk Nominasi API 2019, Pantai Cuko Kaur Tawarkan Hamparan Terumbu Karang nan Indah

Direktur Operasi IPC Prasetyadi pada gelaran Forum Group Discussion (FGD) KEK Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu beberapa waktu lalu mengatakan, kehadiran KEK Pulau Baai juga berarti memberikan nilai tambah baik dari sisi bisnis maupun sosial. Integrasi antara pelabuhan dan area industri meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

“Tidak hanya itu, hal ini juga berarti kenaikan insentif bagi pemerintah. Secara sosial, KEK ini membuka lapangan kerja lebih luas dibandingkan sebelumnya,” ungkapnya.

Baca juga Danau Dendam Turun Status Jadi TWA, Rohidin Minta Dokumen Dirampungkan

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam beberapa kesempatan berharap KEK Pulau Baai segera terwujud. Menurutnya, Bengkulu berada pada kawasan barat di pesisir barat Samudera Hindia, posisi seperti ini sangat strategis untuk konektifitas dengan kawasan tengah.

“Ini menjadi pintu pembuka kawasan baru pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Pulau Sumatera, karena akan memacu pertumbuhan ekonomi regional. Sekaligus akan berdampak pada pengendalian inflasi yang secara makro amat sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Rohidin.

KEK Pulau Baai
Comments (0)
Add Comment