Alihkan Dana 35 Miliar Balai Kota untuk Antisipasi Covid-19, ini Saran Bambang Hermanto ke Helmi Hasan

NEWS - Kamis, 26 Maret 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Anggota DPRD Kota Bengkulu Bambang Hermanto

GARUDA DAILY – Anggota DPRD Kota Bengkulu Bambang Hermanto menyarankan Pemerintah Kota Bengkulu untuk membeli dua alat kesehatan sebagai upaya pencegahan dini penyebaran virus Corona atau Covid-19. Kedua alat tersebut yakni rapid test VivaDiag COVID-19 dan Fever Screening Thermographic.

Bambang sendiri memaklumi permintaan lockdown yang diajukan pemkot ke Pemerintah Provinsi Bengkulu, menurutnya itu bentuk kekhawatiran pemimpin akan mewabahnya Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya. Namun sayangnya lockdown merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, dan Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah menyampaikan belum akan memberlakukan lockdown.

“Untuk itu saya menyarankan pemerintah kota membeli dua alat tersebut, sebagai langkah antisipasi dan upaya pencehagan dini, mumpung Bengkulu masih berada di zona hijau Covid-19,” kata Bambang.

Pertama, rapid test, cara kerjanya mirip alat tes kehamilan, test pack. Hanya dalam waktu 15 menit, kita akan mengetahui apakah seseorang tersebut positif atau negatif Corona, atau menentukan proses penanganan selanjutnya. Informasi yang didapat Bambang, dalam satu box rapid test terdapat 40 alat tes dengan harga Rp8,2 juta per box, ditambah peralatan lain totalnya sekitar Rp10 juta.

Kemudian Fever Screening Thermographic seharga Rp30an juta, dijelaskannya bahwa alat ini bukan hanya sekedar pengukur suhu tubuh yang biasa terlihat saat ini. Alat ini lebih efektif karena dilengkapi dengan kamera dalam mengambil gambar termal bahkan pada kerumunan yang mengalir dengan efisiensi tinggi dan membedakan mereka dengan suhu tinggi, yang menunjukkan kemungkinan adanya virus yang fatal, seperti Virus SARS dan Zika.

“Bukan pengukur suhu yang main tembak saja, alat ini cocok apalagi dalam menjalankan imbauan pemerintah tentang social distancing, karena bisa dipergunakan dalam jarak 1,5 meter hingga 4 meter, sementara pengukur suhu tubuh biasa cuma main tembak dan hanya bisa dilakukan dalam jarak dekat,” jelasnya.

Fever Screening Thermographic

Menurutnya kedua alat ini penting sebagai upaya pencegahan dini terhadap virus Corona.

“Hari ini yang terjadi tercipta sugesti, was-was, khawatir dan tidak tahu apakah positif atau negatif Corona. Dengan alat tersebut kita akan mengetahuinya, kemudian baru menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Tapi ini adalah upaya pencegahan dini, mumpung kita masih zona hijau,” ujarnya.

Lantas pos anggaran mana yang bisa digunakan pemkot untuk merealisasikan pembelian alat tersebut? Bambang katakan bisa menggunakan anggaran pembangunan balai kota atau rumah dinas walikota senilai Rp35 miliar, dan hitung-hitungan Bambang, anggaran sebesar itu cukup untuk membeli kedua alat tersebut.

“Saran saya angka 35 miliar itu kalau walikota berkenan belikan alat pencegahan dini. Apalagi presiden sudah membuka ruang bagi kepala daerah untuk menggeser pos anggaran untuk penanganan Covid-19,” pungkasnya.

Selanjutnya, Bambang siap mendiskusikan hal ini kepada walikota atau OPD terkait.

Penulis: Doni S

BACA LAINNYA


Leave a comment