Soal Truk ‘Monster’ SB, ini kata Dishub

NEWS - Kamis, 19 September 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Truk SB

GARUDA DAILY – Mulai retaknya ruas jalan Lubuk Durian-Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara disinyalir karena aktivitas truk-truk ‘monster’ pengangkut material galian c berbendera SB, yang diduga over tonase.

Terkait hal tersebut, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Hasoloan Sormin menjelaskan, penindakan terhadap truk over kapasitas menjadi kewenangan pihak Kepolisian.

“Masalah kewenangan tetap kembali ke Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, perihal menindak pelanggaran bersifat muatan, over dimensi, over capacity, kecelakaan dan lain lainnya itu di bawah kendali pihak Kepolisian,” jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 18 September 2019.

Dinas Perhubungan sendiri sudah berulang-ulang menggelar razia, baik di Bengkulu Utara, maupun di kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.

“Kemudian untuk permasalahan beban muatan, Dinas Perhubungan mengawasi dan mengarahkan, hal itu sudah kita lakukan berulang-ulang, bahkan kita sudah melakukan razia bersama pihak Kepolisian, bukan hanya di Palik, secara menyeluruh sudah kita lakukan di kabupaten/kota se-Bengkulu,” ungkapnya.

Baca juga Truk ‘Monster’ SB Kembali Langgar Tonase

Menurutnya permasalahan ini harus ditangani secara bersama-sama, dengan melibatkan OPD terkait lainnya, seperti Dinas Pertambangan dan ESDM, apalagi ini menyangkut keberadaan galian c.

“Di sana kan katakan lah ada galian C yang sifatnya sebesar itu, itu bukanlah domain Dinas Perhubungan melainkan Pertambangan atau ESDM di kabupaten,” tuturnya.

Pasalnya, jika hanya mengandalkan sanksi tilang, tidak akan menimbulkan efek jera. Persoalan ini harus diselesaikan dari hulu, bukan di tengah jalan atau di hilir.

“Terkait sanksi, ketika kita bersama-sama pihak Kepolisian sanksinya ya ditilang, namun dengan sanksi seperti itu tidak menimbulkan efek jera, tidak. Permasalahan seperti itu tidak selesai jika hanya diselesaikan di hilir, yang benar-benar mengurangi itu benahi di hulunya dahulu jangan langsung di hilir atau di jalan. Artinya semuanya harus berkolaborasi, dari hulu dikurangi muatannya di galian C itu, supaya jangan sampai terlampau over kapasitas,” pungkasnya.

Penulis: Kelvin Aldo

BACA LAINNYA


Leave a comment