35 Miliar untuk Rumah Dinas dan Kondisi Sekolah di Kota Bengkulu, Wilson: Miris

NEWS - Selasa, 24 Maret 2020

Konten ini di Produksi Oleh :

Wilson

GARUDA DAILY – Eks Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kota Bengkulu (TP2KB) Wilson mengaku miris ketika membandingkan anggaran pembangunan balai kota atau rumah dinas Walikota Bengkulu dengan kondisi sekolah yang ada di Kota Bengkulu. Oleh sebab itu ia mempertanyakan skala prioritas pembangunan Kota Bengkulu di bawah kepemimpinan Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi.

“Kita mempertanyakan skala prioritas, 35 miliar ini untuk membangun balai kota apakah sudah cocok dengan kondisi sekarang,” kata Wilson, Selasa, 24 Maret 2020, sesaat setelah menyampaikan surat permohonan hearing ke DPRD Kota Bengkulu.

Baca juga Wilson Mundur Dari Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kota Bengkulu

Wilson juga menyoroti tentang kondisi sekolah-sekolah yang ada di Kota Bengkulu, bahkan sebelumnya ia sempat mempertanyakan di Debat Publik bertemakan “Di Balik Anggaran 35 M Balai Kota Bengkulu (&) Peran Media” Minggu, 22, Maret 2020, di Kedai Kopi Gading Cempaka, yang digelar oleh Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Bengkulu, di mana pemerintah kota justru menganggarkan dana besar untuk balai kota, tapi tidak untuk SDN 62 Kota Bengkulu.

“Jadi miris ya kita melihat sekolah-sekolah yang ada di Kota Bengkulu, coba kita lihat, kita buka mata kepala kita, coba lihat sekolah-sekolah SD di Kota Bengkulu, bagaimana kondisinya, sangat miris sekali, sementara kita membangun (balai kota), anggap la kami beranggapan selaku pengamat ya arah pembangunan Kota Bengkulu semakin tidak menunjukkan ke arah yang begitu pas menurut kami,” tuturnya.

Baca juga Adik Marjon Minta BK Usut Tuntas Kemunculan Anggaran Balai Kota 35 Miliar

Wilson juga menyinggung tentang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), pun mempertanyakan perhatian Pemkot Bengkulu terhadap kasus itu.

“Anda bayangkan ya beberapa minggu yang lalu kita pernah lihat 41 lebih kurang kasus DBD, sekarang kita sudah sangat dikhawatirkan dengan virus Corona, bagaimana perhatian pemerintah kota, sementara kita berancang-ancang ingin membangun balai kota, balai kota sekarang apakah tidak masih representatif,” tukasnya.

Baca juga Fraksi PAN vs Ariyono Gumay, BK Jamin Tegakkan Kebenaran

Adik kandung Sekda Kota Bengkulu Marjon ini sendiri mengajukan permohonan hearing untuk mempertanyakan dua hal. Pertama, tentang keberadaan anggaran 35 miliar untuk pembangunan balai kota yang diduga unprosedural. Kedua, tentang status lahan di Masjid At Taqwa, apakah sudah dihibahkan atau belum.

Penulis: Doni S

BACA LAINNYA


Leave a comment