GARUDA DAILY – Pemerintah Kota Bengkulu segera lakukan rasionalisasi anggaran yang diperuntukan untuk penanganan virus Corona Covid-19. Salah satu pos anggaran yang dialihkan adalah pembangunan balai kota atau rumah dinas walikota sebesar Rp35 miliar.

“Bahkan bila diperlukan untuk mencukupi 200 miliar itu, gaji walikota dan wawali siap dipotong juga,” tegas Walikota Bengkulu Helmi Hasan, Senin, 30 Maret 2020.

Walikota memastikan, pos-pos anggaran yang dialihkan untuk ‘perangi’ virus Corona adalah anggaran-anggaran yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Akan kita pangkas dalam 1-2 hari ini agar ketemu anggaran 200 miliar itu, yang diperuntukkan untuk masyarakat yang selama ini mengandalkan pendapatan harian. Masyarakat ini yang kita intervensi secara khusus, seperti tukang ojek, tukang cukur rambut, pedagang dan buruh harian lainnya,” tukas Helmi.

Baca juga Dear Dempo, “banyak-banyak belajar sama Teuku”

Selain intervensi khusus ke masyarakat yang terdampak, peruntukan anggaran juga untuk Alat Pelindung Diri (APD), rumah sakit, membangun tempat isolasi dan tempat-tempat sementara untuk menampung kelebihan pasien di rumah sakit. Termasuk program ketahanan pangan.

“Program ketahanan pangan ini yang saat ini jauh lebih penting. Kami minta masyarakat untuk tidak terlalu panik. Dari sisi anggaran tidak perlu khawatir, InsyaAllah pemda kota siap. Sekarang inilah waktunya kita membela bangsa dan negara ini,” kata Helmi.

Jadi masyarakat yang diintervensi tersebut bukan dibantu dengan uang tunai. Tapi bahan-bahan pokok, bibit-bibit tanaman dan obat-obatan.

Baca juga Bersama Lawan Covid-19: APD Disalurkan, Mall Diminta Tutup

Seterusnya walikota menjamin gaji dan TPP seluruh ASN tidak dirasionalisasi.

“Tadinya gaji ASN juga mau dipotong. Tapi kasihan, SK mereka rata-rata sudah di bank dan saat ini TPP itulah yang mereka andalkan,” pungkasnya. (Red)