GARUDA DAILY – Data warga miskin di Kabupaten Seluma rentan menimbulkan polemik di masyarakat, pasalnya kurangnya akurasi data. Dengan ini Dinas Sosial Seluma mengadakan Bimtek yang melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) Seluma, terhadap
petugas, operator dan supervisor kegiatan verifikasi dan validasi Basis Data Terpadu (BDT), Kamis 28 Juni 2018.

Plt Kepala Dinas Sosial Seluma, Titik Sumila dalam sambutannya meminta para kades untuk memastikan warganya yang miskin, telah memiliki KK dan KTP-el, karena sistem validasi Basis Data Terpadu (BDT) akan dilakukan secara online.

“Pak Kades, warga miskin yang akan dimasukkan ke dalam Basis Data Terpadu harus sudah memiliki NIK/KK,” kata Titik Sumila.

Sementara itu, Sekretaris Pemkab Seluma Irihadi menegaskan, bimbingan teknis petugas operator dan supervisor kegiatan verifikasi dan validasi Basis Data Terpadu (BDT) ini benar-benar diimplementasikan, karena hal ini untuk menanggulangi kemiskinan yang sudah menjadi bagian dari program Nawacita Pemerintah Pusat.

“Verifikasi data miskin ini sangat penting. Jadi, saya harap tenaga teknis seperti pendamping, melakukan validasi secara akurat dan benar. Karena ini menyangkut Data Base masyarakat miskin di Seluma, sehingga menghasilkan database masyarakat miskin yang akurat dan terkini atau Up To Date,” tegas Irihadi.

Menurutnya, Data Kemisikinan dikabupaten seluma harus Diverifikasi ulang, Dinsos harus memberikan surat edaran ke petugas maupun kades.

“karena setelah warga miskin itu sudah berhasil, kan tidak masuk lagi misikin, jadi data tersebut harus didata ulang. kalau tidak diberi bimtek takut ada data yang tidak palid. Seandainya memang diragukan kirim surat edaran kepada petugas atau desa, “Ujar Irihadi.

Ditambahkan Sekda, suatu saat ada yang menyampaikan dan mengusut bahwa data itu tidak palid, minimal dinas sosial sudah pernah mengirimkan surat.

“Berdasarkan UU itu ada hukum pidananya,” Tegas Irihadi.

Sampai saat ini, untuk Basis Data Terpadu (BDT) di Kabupaten Seluma khususnya penerima beras sejahtera (rastra) menca 85 ribu jiwa, sementara penerima beras sejahtera (Rastra) hanya 16.366 KPM. [YK]