Trauma Pulang, Ruben Sering Dipukuli Hingga Dipecuti Ikat Pinggang

NEWS - Selasa, 8 Mei 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY – Malang nasib yang dialami Muhamad Saputra Pajarli yang biasa disapa Ruben (10), dimana diusianya yang masih bocah ini harusnya mendapatakan kasih sayang serta perlindungan dari orang tua kandungnya, malah mendapatkan penganiayaan dari Ibu kandung serta Ayah tirinya. Akibatnya, bocah yang masih kelas 3 SD ini mengalami trauma hingga untuk pulang ke rumah pun dia takut.

Melihat kondisinya saat ini, semua orang pun pasti terhenyuk lantaran terlihat jelas memar serta benjolan yang ada di sekujur tubuhnya. Dan juga dari kondisi tubuhnya yang sangat memprihatinkan, diduga ruben mengalami gizi buruk. 

Muhamad Saputra Pajarli / Ruben (10) korban penganiayaan Ibu Kandung

Sambil terisak dan menahan rasa sakit pada bagian tubuhnya, Ruben pun mulai menceritakan apa yang dialaminya selama ini, bagaiman Ibu kandungnya yang berinisial MA (25) itu memukuli dengan keras sewaktu dirinya tak segera menuruti perintah ibunya yang belum sewajarnya ia lakukan.

“Au, kadang dipecuti dengan sepatu, di rumah masua piring, nyiqang ayiaq angat, nyesa, nyapu, kalau nido dianukah itu dilagoinyo, kadang dibatak ow galo nasi gulai, gulai dibatak ow nasi ditinggalkahnyo, pakaian sekolah aku galo nyesah temasuk pekakas harian aku, nyesah tai ading aku, aku la nyesahnyo. (Aku disuruh nyapu, nyuci piring, kadang dipukuli dengan sepatu, masa air, nyuci pakaian, nyapu, kalau tidak dikerjakan saya digebuki, sering juga nasi sama sayur dibawa pergi ke kebun tanpa ditinggali di rumah, pakaian sekolah aku semua yang nyuci sampai celana bekas berak adik aku juga yang nyuci),” tutur Ruben dalam bahasa daerah saat dikompirmasi di Polsek SAM sambil menangis memegang anggota Polsek SAM lantaran masih merasa takut.

Diketahui, Ruben merupakan anak pertama dari pernikahan dini MA yang merupakan warga Ketapang Baru ini dari suami pertamanya yang saat ini tidak diketahui keberadaannya. Kemudian, ibu ini menikah lagi dengan BA (50) warga Desa Karang Dapo Kecamatan SAM. Usai menikah, MA serta Ruben tinggal bersama BA yang telah menjadi ayah tiri Ruben.

Sementara itu MA, dalam pengakuannya mengakui sering memukuli Ruben, tapi dirinya membantah kalau pemukulan tersebut tanpa alasan, dia memukul Ruben lantaran emosi karena Ruben anak yang nakal.

“Iya itu Anak kandung aku sama suami pertama. Dia itu nakal, jarang pulang kerumah sehingga sering saya pukul karena saya emosi. Kalau soal makan tidak pernah dibatasi,” jelas MA dihadapan awak media.

Namun apa yang mau dikatakan lagi, nasi sudah menjadi bubur, MA pun menyesali perbuatanya dan mengakui bahwa dia salah. Namun disisi lain BA Ayah tiri Ruben membantah kalau dia ikut memukul anak tirinya, melainkan ibu kandungnya sendirilah yang sering memukul Ruben.

Mengutip dari pengakuan Ruben, Kapolres Seluma AKBP Jeki Rahmat Mustika melalui Kapolsek SAM Iptu Sukari menceritakan bagaimana kronologis kejadian yang dialami Ruben.

“Dari penuturan Ruben, saat itu Ibunya memukul wajahnya dengan menggunakan ikat pinggang dan dadanya dicubiti. Sedang Bapak tirinya memukul kepala bagian belakangnya. Akibat kejadian itu korban mengalami luka memar di bagian muka dan luka memar/bengkak di kepala belakang. Dan untuk saat ini korban tidak mau pulang ke rumah,” kata Kapolsek.

“Walaupun ini bukan delik aduan, kasus ini tetap akan diproses, sedangkan korban sudah kita amankan di Polsek serta membawa korban ke puskesmas untuk diobati, untuk kedua pelaku sementara kita amankan dipolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut,” demikian Sukari. [YK]

BACA LAINNYA


Leave a comment