“Pak Bupati Seluma, Jalan Kami Sekarat”

NEWS - Selasa, 27 November 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

Posted on 27/11/2018

Kondisi jalan menuju Desa Simpang yang berlumpur

GARUDA DAILY – Wajar saja ketika 167 kepala keluarga, 754 jiwa, dengan mata pilih sebanyak 550 orang di Desa Simpang merasa diabaikan oleh Pemerintah Kabupaten Seluma. Akses jalan menuju ke desa tersebut sungguh memprihatinkan. Apalagi ketika musim penghujan, jalan berlumpur dan harus menyeberangi sungai terlebih dahulu lantaran jembatan rusak. Kondisi ini jelas menyulitkan warga setempat.

Disampaikan Kades Simpang Aldi Jaya, jalan penghubung desanya tersebut berjarak sekitar 3,8 KM dari jalan poros. Aktivitas warga saat ini terhambat, karena jalan tidak dapat dilintasi, hujan menyebabkan jalan yang masih berupa tanah itu jadi berlumpur. Kondisi ini semakin diperparah lantaran jembatan gantung yang ada di sana tidak dapat digunakan lagi.

Untuk sampai ke jalan masuk, harus menyeberangi sungai terlebih dahulu

“Pak Bupati Seluma, jalan kami sekarat. Sudah sekarat jalannya, sudah susah dilalui apalagi menggunakan mobil, tidak bisa masuk, jalan yang berlumpur dan harus menyeberangi sungai karena jembatan rusak. Jalan ini setahu saya terakhir dibangun tahun 1986, zaman saya masih kecil itu penetrasi dan sampai tahun 2018 ini belum ada pembangunan,” kata Aldi kepada Garuda Daily.

Diungkapkan Aldi, memang ada jalan alternatif selain jalan yang masuk dari Kelurahan Selebar Kecamatan Seluma Timur ini, yakni memutar melalui jalan Desa Selinsingan Kecamatan Seluma Utara, namun kondisinya sama, masih juga memprihatinkan. Jalan tersebut juga sudah rusak parah dan sulit dilalui karena tebingnya tinggi dan berlumpur.

“Akses jalan dari Desa Selinsingan juga sudah rusak, jadi kalau mobil mau masuk terpaksa memutar, masuk lewat jalan Selebar keluar jalan Selinsingan. Karena kondisi menurun kalau harus keluar jalan tersebut tidak bisa naik tanjakan, apalagi masuk lewat Desa Selinsingan, tanjakan tinggi jalannya juga berlumpur,” keluh Aldi.

Menyeberangi sungai dikarenakan jembatan gantung yang ada sudah tidak dapat digunakan lagi

Diceritakan Aldi, dirinya sudah beberapa kali mendatangi Pemkab Seluma, khususnya Dinas PUPR Seluma untuk mengusulkan perbaikan jalan tersebut. Hanya saja belum direspon, tahun 2016 sempat masuk perencanaan, tapi gagal karena ada rasionalisasi anggaran.

“2016 sudah di perencanaan, karena ada rasionalisasi anggaran jadi dibatalkan pembangunan jalan tersebut. Saat ini untuk bisa dilalui, saya bersama warga terus melakukan gotong royong agar hasil kebun dan hasil pertanian bisa di bawah keluar,” tutur Aldi.

Lebih lanjut ia masih berharap Pemkab Seluma dapat mengalokasikan anggaran pembangunan jalan di desanya.

“Kami tidak minta banyak, sebatas pengerasan saja sudah cukup,” tandas Aldi. [YK]

Baca juga Begini Kondisi Jalan Desa di Talo

Warga gotong royong memperbaiki jalan dengan alat seadanya
BACA LAINNYA


Leave a comment