Kapal Trawl Masih Beroperasi, Nelayan Tradisional Akan Bertindak

NEWS - Rabu, 17 Januari 2018

Konten ini di Produksi Oleh :

GARUDA DAILY  – Puluhan masyarakat nelayan yang berada di pesisir pantai Malabro mendatangi kantor Kelurahan Malabro, pada hari selasa (16/1/2018) pagi.

Kedatangan mereka dipicu karena masih ditemukannya kapal penangkap ikan yang menggunakan alat tangkap Trawl di sekitar perairan Bengkulu.

Padahal, menurut salah satu Nelayan tradisional yang bermukim di pesisir pantai Malabero, Ujang, alat tangkap Trawl tersebut sudah disepakati pihaknya bersama pemerintah dan aparat penegak hukum beberapa waktu lalu, untuk tidak beroperasi lagi terhitung sejak tanggal 31 Desember 2017 lalu.

Perwakilan Nelayan tradisional tersebut, meminta ketegasan dari penegak hukum untuk menyikapi persoalan tersebut, sebelum mereka bertindak sendiri.

” Kami diminta untuk tidak anarkis dan percayakan kepada penegak hukum. Jika tidak dapat menegakan hukum, maka kami yang akan bertindak menangkap nelayan Trawl tersebut,” tegas ujang, saat usai melakukan pertemuan di Kantor Kelurahan Malabro.

Sementara itu, Camat Kecamatan Teluk Segara Ikhwan Nova, yang berada dilokasi mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi nelayan tradisional itu, dengan berkoordinasi kepada pihak terkait.

” Kata kuncinya jangan ada terjadinya konflik, dan kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,” Kata Ikhwan Nova.

Disisi lainya, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda Zahab yang bertugas di Kelurahan Malabro mengatakan, dirinya berupaya agar tidak terjadi gejolak ditengah masyarakat, akibat masih beroperasinya kapal Trawl tersebut.

Karena, sampai Zahab, kapal Trawl tersebut memang sudah dilarang untuk beroperasi lagi.

” Kita menghindari keinginan masyarakat yang ingin langsung menindaki kapal Trawl tersebut ditengah laut, itulah yang kita hindari agar tidak terjadi anarkis. Kita minta masyarakat untuk menahan diri dan menemui saja pihak yang berwenang,” kata tentara yang berpangkat Sersan Dua ini.

Dari pantauan awak media, sempat terjadi ketegangan saat pertemuan berlangsung dikantor Kelurahan Malabro.

Nelayan tradisional sempat emosi karena menduga adanya “backing” terhadap kapal Trawl, karena masih berani beroperasi walaupun sudah ada larangan yang ditetapkan pemerintah. (gempo) 

BACA LAINNYA


Leave a comment