Kain Besurek Mendunia, Bukan Mimpi

NEWS - Kamis, 20 Juni 2019

Konten ini di Produksi Oleh :

Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, saat mengenakan Batik Besurek/net

GARUDA DAILY – Provinsi Bengkulu memiliki produk budaya yang unik berupa batik dengan motif besurek (bersurat) yang berupa kaligrafi, gambar bunga Rafflesia, dan beberapa ornamen khas lainnya. Awal kemunculan batik besurek secara pasti memang belum dapat dilihat dari catatan sejarah. Namun, diperkirakan muncul bersamaan dengan masuknya Islam ke Bengkulu, yakni awal abad ke-16.

Kain batik dengan motif tersebut kala itu memang belum bernama seperti sekarang, yakni batik besurek. Coraknya masih berupa ukiran rajah atau mantra dalam huruf Arab, simbol kaligrafi. Wujudnya yang kaligrafi menunjukkan bahwa produk kebudayaan setempat tersebut, waktu itu mulai dipengaruhi Islam.

Kain batik besurek pada zaman dahulu sebagai pakaian kebanggaan masyarakat Bengkulu. Mereka yang memakai batik besurek, bukanlah sosok sembarangan. Pakaian dari kain batik besurek bernilai tinggi, pakaian itu digunakan oleh pasirah, tokoh adat, dan para raja ketika itu. Ketika seseorang memakai pakaian atau aksesori dari kain batik besurek, dia memiliki suatu kehormatan. Saat itu, masyarakat memakai kain batik tersebut pada hari-hari yang dianggap terbaik, seperti saat ritual keagamaan serta kegiatan adat, maupun pada peringatan siklus kehidupan manusia, seperti kelahiran dan perkawinan.

Baca juga Arti, Sejarah dan Motif Dasar Batik Khas Bengkulu, Kain Besurek

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, yang selalu setia dengan Batik Besurek

Batik besurek memiliki keunikan dan karakter yang kuat. Pada masa mendatang diharapkan corak batik Bengkulu itu menjadi tren busana yang membanggakan bukan hanya masyarakat setempat, tetapi juga masyarakat dalam skala luas, termasuk dunia, meski tidak mudah, karena membutuhkan promosi secara besar-besaran.

Namun kini harapan itu sudah ada, Pemerintah Provinsi Bengkulu mulai serius mempromosikan Batik Besurek. Pemprov bekerja sama dengan berbagai pihak aktif mengikuti event-event ataupun pameran berskala nasional, juga dunia.

Bahkan jelang akhir 2018, Batik Besurek menjadi tema utama pada gelaran di Kokas Jakarta, yakni “Eksotika Pesona Kain Besurek”. Keseriusan pemprov kemudian ditunjukkan dengan telah diusulkannya Batik Besurek agar segera dipatenkan ke Kemenkumham RI.

Sebagaimana disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, hal ini dilakukan agar Kain Besurek tidak diklaim daerah atau bahkan negara lain.

Maka menjadi kewajiban bersama untuk kita menjaga warisan kekayaan ini. Dengan mendukung langkah Pemprov Bengkulu, mempromosikan Kain Besurek lewat gadget masing-masing, atau setidaknya bangga mengenakan Batik Besurek. Jika demikian, maka Kain Besurek mendunia bukanlah mimpi. (Red)

BACA LAINNYA


Leave a comment