Aktivis Mahasiswa; Program 50 Ribu Lapangan Pekerjaan Abstrak dan Mimpi !

NEWS - Selasa, 2 Mei 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

Oky Alex S

GARUDA DAILY – Selama peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday), program 50 ribu lapangan pekerjaan Walikota Bengkulu Helmi Hasan terus menjadi sorotan utama berbagai kalangan masyarakat Kota Bengkulu. Kali ini, rasa kecewa akibat janji politik yang tak kunjung terealisasi itu turut dilontarkan oleh kalangan aktivis mahasiswa.

Seperti yang disampaikan Oky Alex S, Ketua Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) Komite Kota Bengkulu, yang mengutuk keras janji politik tersebut. “Program 50 ribu lapangan pekerjaan sampai saat ini masih abstrak dan utopis, masih mimpi. Saya merasa sangat kecewa terhadap hal ini,” tegasnya.

Menurutnya, program 50 ribu lapangan pekerjaan adalah salah satu janji Walikota Helmi Hasan yang terus dinantikan oleh masyarakat Kota Bengkulu. “Harapan masyarakat, hal itu memang harus direalisasikan. Karena ini adalah janji, dan janji itu adalah hutang,” ujar Oky yang juga mantan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu ini.

Kemudian, Oky melanjutkan, dalam merespon janji Walikota ini rakyat Kota Bengkulu memang tidak bisa berbuat banyak, apalagi menyeret hal tersebut ke ranah hukum. Akan tetapi konsekuensi logis yang sangat mungkin diberikan oleh rakyat Kota Bengkulu adalah berupa sanksi politis. Artinya, masyarakat Kota Bengkulu tentu harus lebih selektif dalam memilih dan memilah setiap janji calon pemimpinnya pada saat kampanye.

“Saya selalu menekankan, kalau bentuk dan sifatnya janji politis, itu memang seharusnya direalisasikan. Kalau tidak direalisasikan, kita tidak bisa menghukum lewat sanksi hukum, sanksinya adalah sanksi politis,” lanjutnya.

Tekad membuka 50 ribu lapangan pekerjaan yang diusung Walikota Helmi Hasan, menurut Oky, seharusnya menjadi jawaban atas rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di Kota Bengkulu. “Harusnya ini bisa menjadi solusi konkret terhadap masalah pengangguran yang ada di Bengkulu. Tapi sampai sekarang, apa sih bentuk konkret 50 ribu lapangan pekerjaan ?,” tandas Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bengkulu yang juga aktivis Literasi Rafflesia Membaca ini.

“Saya tidak tendensi terhadap kepentingan apapun. Yang pasti saya sebagai golongan kaum intelektual, saya mengatakan bahwa siapapun pemimpinnya harus memenuhi janji-janji yang telah diucapkan,” demikian Oky. (YC)

BACA LAINNYA


Leave a comment