Psikis Orang-Orang Tinggal

LITERASI - Kamis, 3 Agustus 2017

Konten ini di Produksi Oleh :

Oleh: Benny Hakim Benardie

Dimana seseorang itu hidup, dengan  giososial, iklim dan lingkungannya yang dialaminya lama, akan mempengaruhi  sikap, tindak dan lakunya. Akan munculah budaya dan tradisi akibat kondisi yang ada.

Penulis memisalkan, Orang Bengkulu adalah orang yang tinggal dan menetap lama hidupnya di Provinsi Bengkulu. Pertanyaanya, bagaimana  ada orang Bengkulu,  KTP Bengkulu, tapi hidupnya lama di luar Provinsi Bengkulu?  Orang itu merupakan warga saja, bukan orang Bengkulu yang penulis maksud.

Dari sinilah apa yang terjadi dimasyarakat  tempat  sesesorang tinggal itu dimulai. Tentunya ini hanya merupakan tesis penulis saja.  Untuk daerah yang  cuacanya panas, maka sifat orang disana biasanya mau cepat dan ringkas. 

Walaupun ada sistem yang mengatur harus prosedural, bertingkat, maka orang itu akan berusaha melakukannya dengan cepat dan ringkas. Meskipun dalam moment tertentu, ia akan lamban dan bermalas-malasan dalam beraktivitas.

Seorang yang tinggal di daerah bercuaca panas, salah satu sifatnya  ‘Suko makan Pisang Tekubak’. Suka makan pisang yang sudah di kupas. Falsafah ini menunjukan sifat orang yang ingin ringkas saja. Mau enaknya saja.

Contoh lainnya adalah malas dalam berfikir, dalam artian berfilsafat, tapi banyak ide-ide dibenaknya yang diam menjadi khayal. Namun  suatu saat orang-orang ini pergi ketempat daerah lain yang berbeda  secara giososial, iklim dan lingkungannya yang dialaminya, maka juga akan berpengaruh pada   sikap, tindak dan laku dengan penyesuaian berbasis sikap, tinda dan laku  sebelumnya.

Bila penulis mencoba mentelaah, rupanya memang setiap orang  itu memang cenderung untuk meringkas dan mempersahajakan sesuatu, dan guna untuk memahami sesuatu. Orang itu umumnya  hanya melihat pertentangan antara  panjang dan pendek saja atau antara  tinggi dan rendah dan seterusnya. Akan tetapi dikotomi semacam itu  tidak berlaku dalam praktek kehidupan yang banyak mengenal  bentuk peralihan diantara dua ujung yang betentangan.

Secara sosilogis, dalam hidup manusia itu ada empat faktor penting yang mempengaruhinya:  Pertama warisan biologis atau heredity. Kedua  keadaan alam sekitar kita atau natural environment. Ketiga  warisan sosial atau soscial heritige. Keempat,  kelompok atau group.  Keempat itu tidak berjalan  dengan sendirinya, tapi ada pengaruh  timbal balik.

[Penulis adalah Pemerhati Sejarah dan Budaya di Bengkulu]

BACA LAINNYA


Leave a comment