Posted on 20/11/2018

GARUDA DAILY – Kopi Tutuk Lesung, sebuah ide ekonomi kreatif yang lahir dari keinginan untuk membuat bangga desa, tempat dimana ia dilahirkan.

Ya, Vika Herlina, gadis cantik asal Desa Suka Negeri Kecamatan Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan ini merupakan salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Bengkulu. Dia merupakan sosok penting di balik Kopi Tutuk Lesung.

Bermodalkan modal yang pas-pasan Vika bersama kedua rekannya, Kasrul pardede dan Jaka dernata mulai menggeluti usaha kopi untuk mengaplikasikan ide ekonomi kreatif dan turut menumbuhkembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bengkulu.

Kopi Tutuk Lesung berasal dari pengolahan bubuk kopi yang diolah secara tradisional. Mulai dari pengambilan biki kopi yang ideal, penyangraian, penumbukan dan penyaringan.

Nah dari proses penumbukan yang menggunakan alat tradisional, yakni lesung, maka tercetuslah “Kopi Tutuk Lesung” sebagai brand (merek) hasil produk UMKM tersebut.

Cerita Vika, selain tentang ingin buat bangga desa kelahirannya, UMKM yang fokus pada pengolahan biji kopi ini juga bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal di desanya. Karena pengolahan kopi dengan cara ditumbuk sudah hampir tidak ditemukan lagi. Terkikis oleh kemajuan teknologi dan derasnya arus modernisasi.

“Budaya asli kita tidak boleh punah ditelan zaman,” tuturnya.

Baca UKM Anak Negeri, Kopi Tutuk Lesung dan Kearifan Lokal yang Hampir Punah

Lewat usaha ini, ia juga dapat membantu perekonomian kaum ibu di desanya dalam program pemberdayaan masyarakat. Sebab proses penumbukan disini sepenuhnya dilakukan oleh ibu-ibu Desa Suka Negeri.

“Oleh sebab itu saya berharap UKM ini bisa berjalan dan berkembang maju ke depannya, agar budaya kita terselamatkan,” ungkap Vika yang kemudian berharap apa yang tengah dilakukannya ini bersama kedua rekannya Kasrul dan Jaka turut mendapat dukungan dari pemerintah daerah. [9u3]